Bibir pecah-pecah ini juga bisa mengalami peradangan dan menimbulkan luka goresan. Jika tidak ditangani dengan benar malah bisa memicu retakan dan perdarahan pada bibir. Hal ini tentunya akan sangat mengganggu aktivitas Anda. Tetapi, masalah ini bisa dicegah dan jika sudah mengalaminya, Anda juga bisa melakukan berbagai cara untuk menghentikannya. Berikut beberapa tip yang bisa menjadi panduan Anda dalam mencegah dan mengatasi masalah bibir pecah-pecah.
Pencegahan Bibir Pecah pecah
Ada baiknya menjaga kelembaban tubuh sepanjang hari dengan memperbanyak minum air. Selain itu, saat berada di luar ruangan, jangan lupa melindungi kulit bibir Anda dengan lip balm yang mengandung sunscreen bagi bibir sensitif Anda. Jika Anda perokok, maka berhentilah. Merokok akan mengeringkan minyak bibir dan meninggalkan bibir dalam keadaan kering sehingga mudah pecah-pecah.
Penanganan
Selain itu, pastikan menjaga kelembaban tubuh dengan memperbanyak minum air dan menghindari minuman yang berkafein setiap harinya. Dan jika ruangan Anda terasa kering dan panas, hidupkan pelembab ruangan untuk menjaga kelembaban udara. Udara kering juga bisa memperburuk kondisi bibir Anda.
Anda bisa juga mengatasi bibir pecah-pecah dengan mengoleskan sedikit mentega ke bibir. Cara ini bisa menjaga kelembutan bibir dan membantu menyembuhkan retakan.
Ambillah beberapa kelopak bunga mawar, selanjutnya rendam dalam susu segar selama beberapa jam. Hasil rendaman selanjutnya dioleskan ke bibir. Cara ini tidak hanya akan mengatasi kekeringan tetapi juga mencegah hilangnya warna pink di bibir.
Oleskan susu krim pada bibir. Ini bisa membantu mengangkat kulit kering yang mati dan melembutkan bibir.
Atau gosokkan potongan mentimun ke bibir. Cara ini bisa membantu mengatasi bibir kering dan pecah-pecah.
Anda juga bisa menggunakan gel lidah buaya untuk menghentikan bibir pecah-pecah.
Pastikan juga kalau tubuh Anda tidak kekurangan vitamin B, besi atau asam lemak esensial lainnya. kekurangn zat ini bisa memicu bibir pecah-pecah. Jadi, ada baiknya menggunakan multivitamin setelah berkonsultasi dengan doktor.
0 comments:
Post a Comment